Angket / Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Angket diisi oleh responden sesuai dengan yang “dia” kehendaki/ketahui/rasakan. Angket adalah instrumen untuk jenis penelitian kuantitatif. Angket adalah penelitian kualitatif yang kuantitatifkan.
Angket adalah penelitian kuantitatif yang disimpulkan dalam bentuk kualitatif.
Kapan kita bisa menggunakan angket untuk penelitian ? Jawabannya adalah, apabila :
Responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
Responden dapat dipercaya.
Jumlah responden banyak.
Waktu penelitian singkat/pendek.
Lokasi penelitian luas.
kelebihan penggunaan angket atau kuesioner adalah :
Cepat.
Peneliti tidak perlu hadir.
Kerahasiaan terjamin.
Terstandar.
Murah.
Langkah-langkah Pembuatan Angket/Kuesioner :
Tentukan judul penelitian yang akan diangkat.
Mempuyai 2 variabel (bebas dan terikat).
Tentukan variabel penelitian.
Variabel x :...............................?
Variabel y :...............................?
Buat definisi operasional variabel.
Penjelasan tentang variabel yang akan diteliti dan batasan-batasannya.
Tentukan sasaran responden.
Usia :.......................tahun.
Pendidikan : TK.....SD.......SMP.......SMA......?
Profesi : siswa, mahasiswa, petani, dosen, umum.
Untuk menentukan sampel dari populasi dapat menggunakan Tabel Morgan.
Secara umum isi dari kuesioner dapat berupa:
1) Pertanyaan tentang fakta
Fakta yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang berhubungan dengan responden, seperti umur, pendidikan, agama. Informasi yang diketahui oleh responden juga dikategorikan dalam fakta.
2) Pertanyaan tentang pendapat
Menyangkut perasaan dan sikap responden tentang sesuatu.
3) Pertanyaan tentang persepsi diri
Mengenai cara responden menilai sesuatu tentang perilakunya sendiri dalam hubungannya dengan orang lain atau lingkungan.
Dalam membuat pertanyaan untuk angket setidaknya ada delapan hal yang harus diperhatikan:
1) Jangan gunakan perkataan sulit
2) Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum
3) Hindarkan pertanyaan yang ambigu
4) Jangan gunakan kata yang samar-samar
5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Hindarkan pertanyaan yang berdasarkan presumasi
7) Jangan membuat pertanyaan yang melakukan responden
8) Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan
Selanjutnya, Jenis Skala Penelitian yang biasanya digunakan adalah :
- Skala Likert : digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Contoh : SANGAT SETUJU SANGAT PUAS SETUJU PUAS NETRAL CUKUP PUAS TIDAK SETUJU TIDAK PUAS SANGAT TIDAK SETUJU SANGAT TIDAK PUAS.
- Skala Guutman : Skala kumulatif. Apabila responden mengiyakan pernyataan yang berbobot yang lebih berat, ia akan mengiyakan pernyataan yang kurang berbobot lainnya, Terdiri dari beberapa pertanyaan yang diurutkan secara hierarkis, Skala guttman digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas dan tegas CONTOH : Yakin-tidak, Benar-salah, Pernah-belum, Setuju-tidak setuju, Positif-negatif.
- Skala Diferensial Semantik : Skala perbedaan semantik (ilmu arti kata) yang berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub). Skala deferensial semantik memiliki tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek : * Potensi atau kekuatan objek * Evaluasi atau hal yang menguntukan atau merugikan dari suatu objek * Aktivitas atau tingkat gerakan suatu objek.
- Skala Rating : Skala pengukuran likert, guttman dan diferensial semantik adalah data kualitatif yang di kuantitatifkan. Sedangkan skala rating adalah data penilaian kuantitatif yang ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
- Skala Thrustone. : Skala Thurstone adalah skala penelitian yang menyajikan beberapa pernyataan yang berbeda, kemudian responden diminta memilih beberapa pernyataan yang dia setujui. • Setiap item pada skala thurstone memiliki hubungan satu sama lain dan memiliki nilai atau bobot tertentu, namun responden tidak mengetahuinya.